Model dengan tipe spiral
merupakan penggabungan antara model air terjun dan juga model prototyping, dimana model ini adalah
sebuah model proses berbasis resiko yang digunakan untuk pengembangan perangkat
lunak. Model prototyping yang
berfokus pada penyajian format input dan output kepada pengguna, kemudian
perangkat lunak akan dievaluasi. Sedangkan pada model air terjun dilakukan
proses pengembangan yang sistematis atau berurutan. Dengan menggunakan model
ini, maka proses pengembangan perangkat lunak dimulai dari mencari tujuan
desain dan diakhiri dengan tinjauan kemauan klien. Fungsi dari model spiral
adalah untuk mengubah atau pun melakukan pengembangan dengan memperhatikan
aspek kecepatan dan ketepatan berdasarkan keinginan pengguna.
Dalam model spiral terdapat 5
proses yang biasanya digunakan, yaitu sebagai berikut.
1) 1. Tahap Liason
Tahapan ini dilakukan dengan
proses komunikasi antara pihak-pihak yang terlibat. Tahapan ini bertujuan untuk
mengembangkan perangkat lunak ke tahapan maksimal sesuai dengan keinginan
pengguna.
2) 2. Tahap Planning
Tahapan ini dilakukan dengan
melakukan perencanaan, seperti estimasi biaya dan kebutuhan waktu dalam
pengembangan perangkat lunak tersebut. Tujuan dari tahapan ini adalah untuk
merencanakan proses pengembangan perangkat lunak agar sesuai dengan rencana.
Tahapan ini akan menghasilkan dokumen spesifikasi kebutuhan sistem dan bisnis.
3) 3. Tahap Analisis Resiko
Tahapan ini dilakukan untuk
menganalisis resiko yang ada ketika melakukan pengembangan perangkat lunak.
Dengan adanya tahapan ini, pihak yang terlibat dapat menghasilkan solusi
sehingga dapat meminimalkan terjadinya resiko.
4) 4. Tahapan Rekayasa (Engineering)
Pada tahapan ini dilakukan
kegiatan seperti pengujian, pengkodean, serta penerapan perangkat lunak pada
situs pengguna.
5) 5. Tahap Evaluasi
Tahapan ini dilakukan untuk
mengevaluasi seluruh perangkat lunak yang telah tersedia. Dalam hal ini
termasuk juga proses analisa untuk mengetahui resiko yang kemungkinan masih ada
seperti selip jadwal dan kelebihan biaya.
Proses ini memiliki kelebihan dan kekurangan, yaitu sebagai berikut.
A.
Kelebihan
· Karena
model ini dirancang dengan sistematis, kemungkinan besar akan meminimalisir
estimasi anggaran dalam pembuatan perangkat lunak.
· Jika
terjadi perubahan, akan lebih gampang untuk dilakukan karena proses dalam model
ini dilakukan secara sistematis.
· Akan
ada ruang untuk umpan balik yang dilakukan pengguna.
· Kemungkinan
besar pengembangan perangkat lunak dengan tipe ini dilakukan dengan lebih
cepat.
B.
Kekurangan
· Proses
yang sangat kompleks dalam menggunakan model ini, sehingga harus ada pihak yang
berpengalaman dalam menanganinya.
· Resiko
besar terjadi dalam tahap planning seperti saat terjadinya perbedaan jadwal dan
juga estimasi biaya yang berbeda.
· Tidak
cocok dilakukan dalam proyek yang kecil karena prosesnya yang kompleks sehingga
membutuhkan biaya yang lebih banyak.
Solusi Massa
BalasHapussolusimassa.com
KLIK DISINI
Platfrom jual beli barang dan jasa terbesar di Indonesia, menghubungkan antara penjual dan pembeli.
Pasang Iklan Gratis! bebes tanpa batas.